Morphological Study of Cocopet Euborellia arcanum (Order: Dermaptera) in the Muhammad Sabki Urban Forest Area, Jambi City

Dhean Primanda Putra, Tia Wulandari, Audriella Nadine Sakinah, Robet Suhanda

Abstract


Euborellia arcanum, an insect from the Dermaptera Order, plays a crucial ecological role as both a predator and a decomposer. However, the genus Euborellia is notoriously challenging to identify. Despite its ecological importance, studies on the genus Euborellia, particularly in Indonesia, remain limited. This study aimed to describe the morphological characteristic of E. arcanum as a reference for identification and scientific information. The study was conducted from August to September 2024 in the Muhammad Sabki Urban Forest Area, using direct sampling and morphological examination by microscopic approach. The Dermaptera Order is characterized by cerci, appendages at the abdomen's end, shaped like tweezers. E. arcanum, a wingless (apterous) species of Euborellia, measures 18–26 mm in total length, including forceps. Specimens collected in this study measured approximately 20 mm. E. arcanum has biting-chewing mouthparts, blackish-brown compound eyes for detecting light and movement, and filiform antennae with 19 antenomeres. The 12th to 15th antenomeres are yellow. The prothorax of E. arcanum is rectangular, slightly longer than wide, with a smooth surface. The mesothorax and metathorax are transverse, wider than long, and also have smooth surfaces. The abdomen consists of nine convex tergite segments, except for the last segment, which is transverse and slightly convex posteriorly.

 

Abstrak

Euborellia arcanum, serangga dari Ordo Dermaptera, memainkan peran ekologis yang sangat penting sebagai predator dan pengurai. Namun, genus Euborellia terkenal sulit untuk diidentifikasi. Meskipun memiliki peran ekologis yang penting, penelitian mengenai genus Euborellia, khususnya di Indonesia, masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik morfologi E. arcanum sebagai acuan identifikasi dan informasi ilmiah. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus hingga September 2024 di Kawasan Hutan Kota Muhammad Sabki, dengan menggunakan metode pengambilan sampel secara langsung dan pemeriksaan morfologi secara mikroskopis. Ordo Dermaptera memiliki ciri khas berupa cerci, pelengkap pada ujung abdomen yang berbentuk seperti pinset. E. arcanum, spesies Euborellia yang tidak bersayap (apterous), memiliki panjang total 18-26 mm, termasuk forsep. Spesimen yang dikumpulkan dalam penelitian ini berukuran sekitar 20 mm. E. arcanum memiliki bagian mulut yang menggigit dan mengunyah, mata majemuk berwarna coklat kehitaman untuk mendeteksi cahaya dan gerakan, dan antena filiform dengan 19 antena. Antena ke-12 hingga ke-15 berwarna kuning. Prothoraks E. arcanum berbentuk persegi panjang, sedikit lebih panjang dari lebar, dengan permukaan yang halus. Mesotoraks dan metatoraks melintang, lebih lebar daripada panjang, dan juga memiliki permukaan yang halus. Abdomen terdiri dari sembilan segmen tergit cembung, kecuali segmen terakhir yang melintang dan sedikit cembung ke arah posterior.



Keywords


Cocopet; Euborellia arcanum; Morfologi; Muhammad Sabki;

Full Text:

PDF

References


Busniah, M., Umami, I. M. dan Marina. 2024. Struktur Komunitas Dermaptera Pada Ekosistem Kelapa Sawit Di Kabupaten Dharmasraya, Indonesia. Jurnal Riset Pertanian. Volume. 5 No. 1: 25-33.

Elzinga RJ. 2004. Fundamentals of Entomology 6th Edition. New Jersey: Perason Education Inc.

Erniwati E. 2009. Keanekaragaman dan sebaran serangga di kawasan pulau-pulau kecil Taman Nasional Karimunjawa. Berita Biologi 9(4): 349-358.

Fauziah A M. 2016. Keanekaragaman serangga tanah di arboretum sumber brantas dan lahan pertanian kentang Kecamatan Bumiaji Kota Batu [skripsi]. Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Kalaentzis K, Kazilas C, Agapakis G and Kocarek P. 2021. Hidden in plain sight: first records of the alien earwig Euborellia femoralis (Dohrn, 1863) in Europe. BioInvasions Records Volume 10, Issue 4: 1022–1031.

Kamimura Y, Nishikawa M, Yamasako J (2023) DNA barcoding of Japanese earwig species (Insecta, Dermaptera), with sequence diversity analyses of three species of Anisolabididae. Biodiversity Data Journal 11: e107001.

Matzke, Danilo & Kocarek, Petr, 2015, Description and biology of Euborellia arcanum sp. nov., an alien earwig occupying greenhouses in Germany and Austria (Dermaptera: Anisolabididae), Zootaxa 3956 (1), pp. 131-139.

Nonci N. 2005. Biology and intrinsic growth rate of earwig (Euborellia annulata). Ind J of Agricult Sci 6:1-6.

Rachmasari OD, Prihanta W, Susetyarini RE. 2016. Keanekaragaman serangga permukaan tanah di Arboretum Sumber Brantas Batu-Malang sebagai dasar pembuatan sumber belajar flipchart. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia 2(2): 188-197.

Setiawati, R., Efendi, S., Suhedra, D., & Awaluddin. (2023). Struktur komunitas Dermaptera Predator pada Tanaman Kelapa Sawit. Jurnal Agroplasma, 10(1), 329–336.

Siriyah, S.L., Miftakhul B.R. & Fawzy M.G. (2018). Studi Keanekaragaman Serangga pada Agroekosistem Padi di Kabupaten Karawang Jawa Barat. Jurnal Ilmu Dasar. 19(1):51-56.

Solin, D., Maira, L., dan Efendi, S. 2019. Kelimpahan Populasi dan Frekuensi Kunjungan serta Efektivitas Elaeidobius kamerunicus Faust pada Beberapa Varietas Kelapa Sawit. Jurnal Biologi Makasar, 4(2): 160–172.

Subyanto & Sulthoni, A. (1991). Kunci Determinasi Serangga. Yogyakarta: Kanisius.




DOI: http://dx.doi.org/10.24042/organisms.v4i2.24604

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Organisms: Journal of Biosciences



 
 

 

 Indexed in

   

 

 

Creative Commons License


Organisms 
is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License |e-ISSN: 2808-4012