Kontruksi Sosial Gender Di Pesantren Studi Kesenjangan antara Laki-Laki dengan Perempuan
Abstract
Abstrak
Perempuan di lingkungan pesantren masih menjadi topik yang eksklusif dalam internal pesanten atupun ruang public dan sebagai cermin perempuan islam di Indonesia. Gender merupakan atribut yang melekat antara laki-laki dengan perempuan yang di bentuk secara kultur dan gender membedakan struktur dalam aspek kehidupan sosial berdasarkan perbedaan jenis kelamin. Konsep analisis sosial gender mengacu dalam sebuah sifat, peran, tanggung jawab, fungsi, hak, dan perilaku yang melekat pada laki-laki dan perempuan sebagai bentuk budaya. Permasalahan dalam penelitian ini tentang isu gender di dalam pesanteren yaitu pertama, kontruksi antara laki-laki dan perempuan di pesantren, dan kedua Kyai dan Nyai mengsosialisasikan pengembangan nilai-nilai feminisme di dalam pesantren. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjawab kontruksi tradisi antara laki-laki dan perempuan di dalam pesantren dan pengembangan nilai-nilai feminism di pesantren .
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan teori konstruksi sosial dari Peter L. Berger dan Thomas Luckmann dan teori kekuasaan michel foucault, hasil penelitian ini tentang kontruksi sosial gender di pesantren masih sebatas partisipatoris dalam kerangka struktur fungsional, karena peran tersebut masih membatasi kapasitas antara laki-laki dengan perempuan. Sedangkan mengembangkan nilai-nilai feminisme di dalam pesantren sudah ada dan berjalan cukup baik karena dari pesantren memberikan ruang untuk mengembangkan peranan dan partisipasi terhadap perempuan. Sedangkan secara kultural, masih terdapat budaya partiarki yang tidak mudah di hilangkan dari pesantren meskipunn sudah terdapat perubahan sedikit demi sedikit. Adapun perubahan nilai-nilai feminism dalam pesantren saat ini sedikit berubah menjadi egaliter terhadap eksistensi perempuan, karena sudah banyaknya literature agama yang menjelaskan bahwa kedudukan perempuan dengan laki-laki sama yang menyebabkan terjadi pergeseran tradisi egalitarianism dalam memandang perempuan, akan tetapi jika nilai-nilai budaya tentang perempuan Indonesia masih tersubordinasi karena kurangnya apresiasi yang proposional dari pemimpin dan pemikir agama yang mayoritas laik-laki karena adanya bias tradisi patrikhal masyarakat jahiliyah dalam pemahaman keagamaan dalam lembaga keagamaan, artiannya para pemegang otoritas lembaga keagamaan ini tidak bisa membedakan antara tradisi dengan ajaran, hal ini yang menyebabkan diskrepansi (jarak) yang jauh antara ajaran dengan praktik keagamaan ketika agama harus di terapkan didalam kontruksi sosial degan tradisi dan budaya yang berbeda dengan kontruksi sosial dan tradisi tempat turunnya agama.
Kata Kunci: Kontruksi Sosial, Gender, Pesantren, Perempuan
Full Text:
PDFReferences
Abdurrahman Wahid, S. N. (2019). Pesantren Tradisi Dan kebudayaan (petama). LKIS.
Budiman, A. (1981). Pembagian Kerja Secara Seksual. PT Gramedia.
Burhan, B. (2009). Sosiologi Komunikasi. : Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Kencana.
Clifford, G. (1989). Abangan, Santri, dan Priyayi dalam Masyarakat Jawa. Pustaka jaya.
Diah, H. (2000). Penelitian Kualitatif Dalam Penerapan. Depdiknas Pusat Bahasa.
Engkus, K. (2009). Metode Penelitian Fenomenologi: Konsepsi, Pedoman, dan Contoh Penelitiannya. Widya Padjadjaran.
Foucault, M. (1978). The History of Sexuality: An Introduction. penguin.
Foucault, M. (1980). Power/Knowledge: Selected Interviews and Other Writing. Harvester.
Laksono, P. (2017). Konstruksi Gender Di Pesantren (Studi Kualitatif Pada Santriwati Di Pesantren Nurul Ummah Mojokerto). Jurnal Lakon, 6(1), Article 1. https://doi.org/10.20473/lakon.v6i1.6791
Mansour, F. (2001). Analisis Gender & Transformasi Sosial. Pustaka Pelajar.
Marhumah, D. E. (2011). Konstruksi Sosial Gender Di Pesantren ; Studi Kuasa Kiai atas Wacana Perempuan. Lkis Pelangi Aksara.
McNay, L. (1992). Foucault and Feminism: Power, gender, and the Self. Northeastern University Press.
Mestika, Z. (2004). Metode Penelitian Kepustakaan. Yayasan Bogor Indonesia.
Mujamil, Q. (2002). Pesantren: Dari Transformasi Metodologi Menuju Demokratisasi Institusi. Erlangga.
Ratnasari, D. (2016). Pemberdayaan Perempuan dalam Pendidikan Pesantren. ’Anil Islam, 9(1), 126. https://jurnal.instika.ac.id/index.php/AnilIslam/article/view/11
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Luthfi Salim
Office: Faculty of Ushuluddin and Studi Religion, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung. Jl. Letkol H. Endro Suratmin, Sukarame, Bandar Lampung, Lampung, Indonesia, KP. 34513. Website: https://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/sr/index Email: [email protected]
Jurnal Socio Religia is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.