Jaringan Teluk Bone: Aktivitas Pelayaran dan Diaspora Bugis abad XVIII—XIX

Subarman Salim

Abstract


Kajian ini bertujuan menjelaskan jaringan pelayaran Teluk Bone dari abad XVIII hingga XIX, dengan fokus pada pembentukan jaringan dan integrasi wilayah dalam niaga Nusantara. Metode sejarah dan wawancara dengan pelaut, nahkoda, serta awak perahu digunakan dalam riset ini. Hasilnya menunjukkan peran penting pelaut Bugis sebagai diaspora nusantara. Jaringan pelayaran Teluk Bone awalnya menghubungkan selatan dan tenggara Sulawesi, seperti Kolaka, Boepinang, Pomala, dan Buton, lalu berkembang ke timur hingga Kepulauan Maluku, Nusa Tenggara, Timor, Bali, dan Papua. Di barat, jaringan mencapai Jawa, Kalimantan, Sumatera, Kepulauan Riau, dan Tanah Melayu. Pengetahuan dagang, pemikiran inklusif, dan kemampuan diplomatik orang Bugis berperan dalam perdagangan internasional di Semenanjung Malaka dan Singapura. Taktik dagang dan keahlian diplomatik mereka menempatkan Bugis di puncak pemerintahan Kerajaan Johor pada abad XVIII.


Keywords


Jaringan pelayaran, Pelaut Bugis, Teluk Bone

Full Text:

PDF

References


Abidin, Andi Zainal. Persepsi Orang Bugis, Makassar Tentang Hukum, Negara Dan Dunia Luar. Bandung: Alumni, 1983.

Andi, Wawan, and Aswati. “Sejarah Budaya Masyarakat Bugis Di Kelurahan Boepinang Kecamatan Poleang Kabupaten Bombana.” Historical Education 3, no. 2 (2019).

Anwar, Sakaria J. “‘Pengetahuan Lokal (Indigenous Knowledge) ‘Pasompe’ Bugis-Makassar Dalam Menjelajah Nusantara.” Sosilogi Reflektif 7, no. 1 (2012).

Ariwibowo, Gregorius Andika. “Commodities, Ports, and Asian Maritime Trade since 1750.” Lembaran Sejarah 12, no. 2 (2016): 198–202.

Bakti, Andi Faisal. Diaspora Bugis Di Alam Melayu Nusantara. Makassar: Ininnawa, 2010.

Djaenuderadjat, Endjat. Atlas Pelabuhan-Pelabuhan Bersejarah Di Indonesia. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2013.

Lapian, Adrian B. Pelayaran Dan Perniagaan Nusantara Abad Ke-16 Dan 17. Komunitas Bambu, 2008.

Mahmud, M Irfan. “Pelayaran Dan Perdagangan Abad XVII-XIX Bugis-Makassar Ke Papua.” Jurnal Penelitian Arkeologi Papua Dan Papua Barat 5, no. 1 (2013): 37–57.

Mattulada, H A. Latoa Suatu Lukisan Analis Terhadap Antropologi Politik Orang Bugis, Penerbit Gadjah Mada University Press. Makassar: Hasanuddin University Press, 1995.

Parani, Julianti L. Perantauan Orang Bugis Abad Ke-18. Jakarta: Arsip Nasional RI, 2015.

Pelras, Christian. Manusia Bugis, Diterjemahkan Oleh A. R. Abu & N. A. Arsuka. Jakarta: Nalar & École Française d’Extrême-Orient (EFEO), 2006.

Poelinggomang, Edward Lamberthus. Makassar Abad XIX: Studi Tentang Kebijakan Perdagangan Maritim. Kepustakaan Populer Gramedia, 2016.

Purba, Juniar, Sri Murlianti, and Martinus Nanang. Masyarakat Bugis Diaspora Di Bontang Abad XX. Kepel Press, 2017.

Purwanto, Bambang, and Sri Margana. “Politik Dan Ekonomi Di Dua Kota: Baubau Dan Kendari Pada Tahun 1950-an–1960-an (The Politics and Economy in Two Towns: Baubau and Kendari in 1950s-1960s).” Mozaik 20, no. 1 (2020): 39–56.

Rahardiawan, Riza, and Lukman Arifin. “Struktur Geologi Teluk Bone-Sulawesi Selatan.” Jurnal Geologi Kelautan 11, no. 3 (2016): 141–147.

Reid, Anthony. Asia Tenggara Dalam Kurun Niaga 1450-1680 Vol. 2: Jaringan Perdagangan Global), Diterjemahkan Oleh R. Z. Leirissa & P. Soemitro. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2015.

Roelofsz, M A P. Perdagangan Asia Dan Pengaruh Eropa Di Nusantara Antara 1500 Dan Sekitar 1630, Diterjemahkan Oleh A. Pratama. Yogyakarta: Ombak, 2016.

Sani, Amilda. “Diaspora Bugis Dan Perkembangan Perdagangan Kopra Di Sumatera Pada Awal Abad XX.” Tamaddun: Jurnal Kebudayaan dan Sastra Islam 20, no. 1 (2020): 29–41.

Sari, Kiki Widia. “Diaspora Muslim Bugis Di Teluk Betung Lampung.” JAWI 6, no. 1 (2023): 73–84.

Subarman. “Diplomasi, Aliansi Dan Asimilasi; Diaspora Bugis Semenanjung Melayu Abad Ke-18 – Abad Ke-20.” Pattingaloang 10, no. 2 (2023): 181–198.

Sutherland, Heather. Seaways and Gatekeepers: Trade and State in the Eastern Archipelago of Southeast Asia. Singapore: National University of Singapore, 2021.

Tajudeen, Imran bin. “‘Sejarah Kota Dan Senibina Masyarakat Pedagang Bugis/Makassar Di Singapura, 1811-1940-An.” In Prosiding Konvensyen Antarabangsa Diaspora Bugis: Sejarah Budaya Seni Bina, edited by Mohamad Tajuddin Mohamad Rasdi, 47–54. ohor Bahru: Pusat Kajian Alam Bina Dunia Melayu (KALAM), 2011.

Widyastuti, Priska. “Analisis Sirkulasi Laut Di Teluk Bone Dan Hubungannya Dengan Distribusi Produktivitas Primer.” IPB University, n.d.

Yuwono, Dandung Budi. “Pergeseran Mata Pencaharian Dan Pudarnya Ritual Syukur Laut Pada Masyarakat Nelayan Bugis Di Sungailiat Bangka.” Al-Qalam 25, no. 2 (2019): 441–454.

Zuhdi, Susanto. Integrasi Bangsa Dalam Bingkai Keindonesiaan. Jakarta: Wedatama Widya Sastra, 2017.




DOI: http://dx.doi.org/10.24042/00202372140200

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2024 Subarman Salim

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Jawi is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International LicensePublished by Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampunge-ISSN 2522-2530

Office: Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung. Jl. Letkol H. Endro Suratmin, Sukarame, Bandar Lampung, Lampung, Indonesia, KP. 34513. Website:http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/jawi, Email: [email protected] 

Creative Commons License

DESKRIPSI GAMBAR DESKRIPSI GAMBAR DESKRIPSI GAMBAR