ADAT, BUDAYA DAN AGAMA LOKAL Studi Gerakan Ajeg Bali Agama Hindu Bali

Deni Miharja

Abstract


Tulisan ini memfokuskan kajiannya pada gerakan Ajeg pada agama Hindu di Bali. Pada satu sisi Ajeg Bali dipahami sebagai adat masyarakat Hindu Bali sebagai upaya untuk melestarikan nilai dan tradisi leluhurnya agar tidak hilang. Pada sisi lain, Ajeg Bali pun di pahami sebagai sebuah gerakan politik kebudayaan yang muncul ke permukaan sebagai respon orang-orang Bali yang beragama Hindu terhadap berbagai persoalan. Dalam perkembangannya, Ajeg Bali bahkan diyakini sebagai Agama Lokal yang tumbuh dan berkembang dalam tradisi masyarakat Bali.. Hasil kajian menunjukkan bahwa pemahaman tentang Gerakan Ajeg Bali terpecah menjadi dua bentuk, satu fihak berpaham terhadap artikulasi dan fihak lain berfaham pada disartikulasi. Meski berbeda, keduanya menginginkan nilai-nilai adat tetap terpelihara dan terjaga secara utuh dari pengaruh budaya asing ataupun budaya global. Singkatnya gerakan Ajeg Bali dapat dipandang sebagai latihan intelektual dalam menciptakan simbol-simbol kebudayaan baru secara terus menerus untuk mendefinisikan kembali identitas ke-bali-an orang Bali demi kepentingan kekuasaan.

Full Text:

PDF

References


Aditjondro,” Geogre Junus, Teori Gerakan Kemasyarakatan Baru Laclau dan Mouffe,”download tanggal 12 Nopember 2009, melalui http;//www.geoogle.co.id.

Agung, Anak Agung Gde Putra, Peralihan Sistem Birokrasi dari Tradisional ke Kolonial, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001.

Atkison, Jane Monning, ”Agama dan Suku Wana di Sulawesi Tengah, dalam Michael R.Dove (Penyunting), Peranan Kebudayaan Tradisional Indonesia Dalam Modernisasi, Yayasan Obor Indonesia,thn 1985.

Bagus, I Gusti Ngurah,”Pertentangan Kasta dalam bentuk Baru pada Masyarakat Bali,” Denpasar: Jurusan Antropologi, 1969.

_______,”Surya Kanta Modern Kawangsan Movement of The Jaba Caste in Bali,” Masyarakat Indonesia, Vol.II.No.2 Jakarta: LIPI, 1975.

Dove, Michael R., (Penyunting), Peranan Kebudayaan Tradisional Indonesia Dalam Modernisasi, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1985.

Fabian, J., ”Culture,Time and the object of Anthropology,” dalam Time and The Work of Antrhropology, New York: Haewood, 1991. Gramsci, Antonio, Slection From The Prison Notebooks, edited and translated by Quintin Hoare and Geoffrey Nowell Smith, New York: International Publisher, 1971.

Garna, Judistira K., Ilmu-Ilmu Sosial Dasar-Konsep-Posisi, Pascasarjana Unpad Bandung, 2001

Hobart, Mark, ”The end of the world news:television and a problem of articulation in Bali,” International Journal of Cultural Studies, Volume 3, June, 1999,

Howe, Leo, Hinduism & Hierarchy in Bali New Mexico: School of American Research Press, 2001.

Kahmad, Dadang, Kuliah Antropologi, Pascasarjana IAIN Sunan Gunung Dajti Bandung, 2002.

Kuntjara, Esther, Penelitian Kebudayaan Sebuah Panduan Praktis, Graha Ilmu, 2006.

Lan, Thung Ju, et.al., Klaim, Kontestasi & Konflik Identitas: Lokalitas vis- a -vis Nasionalitas, LIPI, 2005.

Majelis Pembina Lembaga Adat Daerah Tingkat I Bali, 1991:45, dalam Thung Ju Lan, et.al., Klaim, Kontestasi & Konflik Identitas: Lokalitas vis-à-vis Nasionalitas, LIPI, 2005.

Nordholt, Henk Schulte, Bali an Open Fortress 1995-2005;Regional Autonomy, Electoral Democracy and Entrenched Identities Singapore: Nus Press, 2007.

_______, Kriminalitas, Modernitas, dan Identitas dalam Sejarah Indonesia, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002.

Pritchard, E.E. Evans, Teori-teori tentang Agama Primitif, cet. ke-1, Yogyakarta: PLP2M, 1984.

Reuter, Thomas, “Global trends in religion and reaffirmation of Hindu identity in Bali,” Monash University Press, 2008.

Robinson, Geoffrey, The Dark Side of Paradise Political Violence in Bali, Ithaca: Cornell University Press, 1998.

Roucek, Josep S.,& Warren, Roland L., Pengantar Sosiologi, Jakarta: PT. Bina Aksara, 1984,

Simpen AB, I Wayan, Kamus Bahasa Bali, Denpasar: PT Mabhakti,1985.

Smith, Huston, Agama-Agama Manusia, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, edisi XI 2001.

Soekanto, Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta, Raja Grafindo Persada, 1990.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa”.

Vickers, Adrian,”Hinduism and Islam in Indonesia: Bali and The Pasisir World,”Indonesia, no 44 oktober, 1987.

Wijaya, I Nyoman, Mencintai Diri Sendiri: Gerakan Ajeg Bali dalam sejarah Kebudayaan Bali 1910-2007, UGM,Yogyakarta, 2009.




DOI: http://dx.doi.org/10.24042/klm.v7i1.444

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2017 KALAM

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

KALAM [ISSN: 0853-9510, e-ISSN: 2540-7759] published by Faculty of Ushuluddin and Religious Study, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung in collaboration with Asosiasi Aqidah dan Filsafat Islam (Islamic Theology and Philosophy Association)

Office: Faculty of Ushuluddin and Religious Study, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung. Letkol H. Endro Suratmin Street, Sukarame, Bandar Lampung, Lampung, Indonesia, Postal code 34513. Website: http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/kalam, Email: [email protected].

Creative Commons License This journal is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.